Jumat, 31 Maret 2017

Review Film : Danur (2017)




Sutradara          : Awi Suryadi                                        
Skenario            : Risa Saraswati, Lele Laila, Ferry Lesmana
Pemain              : Prilly Latuconsina, Kinaryosih, Shareefa Daanish
Genre                : Horor
Durasi               : 1 Jam 18 menit
Tahun rilis        : 2017



Mungkin bagi yang suka acara-acara horor tanah air sudah tidak asing lagi dengan nama Risa Saraswati. Wanita ini merupakan salah satu pendamping Tukul Arwana dalam acara mistis, Tukul Jalan-Jalan di Trans 7. Risa ini dikenal sebagai Indigo yang mampu melihat mahluk-mahluk dari alam sebelah. Bahkan tidak hanya itu, ia juga memiliki sahabat-sahabat dari mahluk astral.

Selain dikenal sebagai indigowati, (hehe) ia juga dikenal sebagai penulis novel horor. Salah satunya buku yang dibuatkan film adalah film Danur ini. Danur diangkat dari buku Risa yang berjudul Gerbang Dialog Danur. Tentu saja bukunya berdasarkan pengalaman nyata Risa sejak ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan mahluk tak kasat mata.

Film ini bermula dari Risa kecil yang kesepian berdoa di ulang tahunnya ke 8  agar ia ia punya teman dan tidak kesepian lagi. Sejak ulang tahun itu tiba-tiba ia jadi bisa melihat mahluk gaib. Peter, William dan Jansen adalah mahluk gaib pertama yang bisa dilihat dan diajaknya berkomunikasi. Tidak cuma itu Risa kecil pun bermain dengan ketiga teman barunya itu.

Sampai suatu hari ia bisa melihat wujud asli ketiga temannya yang menyeramkan itu. Risa pun terkejut dan ketakutan. Praktis sejak saat itu hingga mereka pindah Risa tak pernah lagi melihat  ketiga temannya itu.

Beberapa tahun kemudian Risa yang sudah dewasa kembali lagi kerumahnya dulu untuk menjaga dan merawat neneknya yang sedang sakit. Disini ia kembali berurusan dengan hantu. Sebut saja disini Mbak Asih (Shareefa Daanish) yang semula dikira adalah pengasuh dan perawat neneknya, eh ternyata hantu jahat yang mendiami pohon besar dekat rumah mereka. Mbak Asih ini pun menculik adiknya Risa. Maka risa pun berjuang untuk menyelamatkan adiknya ini.

Film horor Indonesia seekarang kalau aku perhatikan pelan-pelan sudah mulai menunjukkan sedikit taringnya. Dulu sempat mainstream film indonesia dengan judul yang aneh-aneh dan dengan pemain yang hanya mengumbar kemontokan tubuh. Sedangkan ceritanya banyak yang tidak bermutu, nuansa horor yang tidak terbangun dan lain sebagainya.

Untuk kemunculan hantunya pun sudah mulai agak sedikit berubah. Dulu sering sekali nongol itu hantu. Sudah begitu sering bikin kaget penonton dengan sound efek yang membahana. Berhamburan adegan murahan si hantu usil yang suka beri kejutan. Tapi sekarang formula itu sudah mulai dikurangi oleh para sineas Indonesia. Salah satunya adalah film Danur ini. Meskipun masih ada tapi sudah mulai dikurangi.

 Sutradara Awi Suryadi berhasil menciptakan atmosfer kengerian dalam film Danur ini. Tidak cuma itu akting dari para pemainnya juga patut diapresiasi dalam membangung nuansa horor. Lihat lah akting Prilly dalam film ini yang sangat bagus ditambah lagi akting Shareefa  yang sangat mengerikan memerankan Mbak Asih. Shareefa memerankan sang hantu dengan sangat meyakinkan.

Meskipun film ini bernuansa horor, tapi kok ada saja adegan-adegan dalam film ini yang malah membuatku tertawa. Bahkan kadang ada beberapa adegan yang malah memancing tawa riuh seisi bioskop.  Namun sayang ada beberapa adegan yang malah kalau dilihat meniru adegan film blockbuster hollywood macam Insidious. Tentu saja ini agak sedikit merusak orisinalitas film.

Namun sayang film ini durasinya terlalu singkat sekitar 78 menit. Kalau saja sebelum ia bertemu dengan Mbak Asih, ia juga bertemu dengan hantu-hantu lain yang juga mengerikan, maka kira-kira perjalanan Risa itu akan lebih mengesankan sebagai orang Indigo yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan mahluk halus. Dan terakhir andai saja instrumen lagu boneka abdi dijadikan theme song dalam film ini, dijadikan musik pembuka, penutu atau apapun itu. Tapi yang pasti lagu ini lebih sering ditonjolkan, maka orang-orang akan terus teringat film ini setiap theme song itu diputar. Dengar saja instrumen film-film  seperti Dead Silence, Saw, The Exorcist, Insidious yang begitu kuat  sebagai theme song  filmnya. Apa mungkin karena instrumen lagu boneka abdi itu sudah hak paten negara lain kali ya.

Tapi biar bagaimanapun film ini cukup lumayan lah. Kualitas film Indonesia sedikit membaik kalau melihat film ini.





---My rate :  6,5/10---
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar